REVIEW BUKU “A FIRST LOOK AT COMMUNICATION THEORY” KARANGAN EM
GRIFFIN
CHAPTER 29 : THE MEDIA EQUATION
Oleh Byron Reeves dan Clifford Nass
I.
PENGANTAR
The
Media Equation Theory dikemukakan oleh Byron Reeves dan Clifford Nass lewat
tulisan-tulisan mereka. Mereka adalah dua orang professor dari Universitas
Stanford Amerika. Lewat teori ini Reeves dan Nass mencoba mempelajari hubungan
komunikasi yang terjadi antara seorang individu dengan media. Reeves dan Nass
mencoba menggambarkan bahwa seorang individu mampu merespon secara otomatis apa
yang media itu sampaikan tanpa mereka sadari seolah-olah media tersebut adalah
manusia yang bisa diajak bicara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Reeves dan Nass, mereka yakin bahwa manusia saat ini memperlakukan media
komunikasi seakan-akan mereka itu hidup dan dapat diajak bicara selayaknya
manusia dan kita juga dapat merespon ada yang disampaikan oleh media tersebut.
II.
TEORI CONSTRUCTIVISM
Ø The Media Equation: Media = Real Life
Teori
persamaan media dari Reeves dan Nass ini mencoba memperlihatkan bahwa media
juga bisa diajak berbicara. Media bisa menjadi lawan bicara individu seperti
dalam komunikasi interpersonal yang melibatkan dua orang dalam situasi face to
face. Dalam teori persamaan ini, media dianggap sebagai bagian dari kehidupan
nyata.
Reeves
dan Nass mengatakan bahwa media equation ini sifatnya sangat basic atau
mendasar, jadi, “it applies to everyone, it applies often, and it is highly
consequential”.
Ø Beyond Intuition That Protests: “Not Me, I Know a Picture is Not a
Person”
Setiap
individu sadar bahwa segala hal yang disampaikan oleh media baik itu berupa
gambar, tulisan atau apapun adalah bukan hal yang nyata, itu semua hanya
gambaran imajiner dari pesan yang hendak disampaikan oleh media tersebut.
Setiap individu sadar akan hal itu dan mengatakan “Not Me” sebagai ungkapan
kesadarannya, namun disisi lain individu juga merespon pesan-pesan yang
disampaikan oleh media tersebut secara sosial dan alami seolah-olah
gambar-gambar dan tulisan-tulisan itu nyata layaknya kita sedang melakukan
interaksi interpersonal dengan seseorang.
Ø Old Brains Fooled By New Technologies
Menurut
Reeves dan Nass, otak manusia terlibat hanya dalam aktivitas dan perilaku
sosial, dan melihat semua objek yang dirasakan adalah benda nyata. Jadi dalam
hal ini Reeves dan Nass mengungkapkan bahwa otak manusia cenderung akan
menganggap nyata hal apapun yang dirasakannya dan meresponnya.
Ø Proving The Equation
1.
Interpersonal
Distance
Lewat
sebuah penelitian dihasilkan bahwa jarak antara individu dengan media akan
mempengaruhi perubahan emosi, sikap, dan gesture dari seseorang individu dalam
merespon apa yang disampaikan oleh media tersebut.
2.
Similarity
and Attraction
Menurut
Reeves dan Nass, ketika mesin dilengkapi dengan personality-like
characteristics, orang akan merespons mesin seolah-olah benda itu punya
personality. Meskipun orang-orang ini menyatakan bahwa mereka tidak percaya
mesin benar-benar punya kepribadian.
3.
Source
Credibility
Kredibilitas
adalah salah satu hal yang sangat berpengaruh dalam komunikasi, seseorang akan
lebih percaya atau yakin dengan pesan yang disampaikan oleh orang yang memiliki
kredibilitas tinggi dibanding dengan yang memiliki kredibilitas rendah, Begitu
juga dengan media, seorang individu akan lebih yakin kebenaran dari sebuah
pesan atau berita yang disampaikan oleh sebuah media dari pada apa yang
dikatakan oleh individu lain, yang tentunya keduanya disertai dengan
bukti-bukti.
III.
CRITICISM/CATATAN KRITIS
Critique:
An Intriguing One-Way Relationship
Ø Dalam teori ini Reeves dan Nass menggunakan konsep komunikasi
interpersonal dari sosial psikologi bukan dari bidang komunikasi. Golongan
sosial psikologi cenderung beranggapan bahwa komunikasi interpersonal adalah sebuah
komunikasi one-way atau satu arah, sedangkan oleh para pakar komunikasi,
komunikasi interpersonal adalah sebuah komunikasi dua arah atau two-way dimana
antara individu yang satu dengan individu yang lainnya dalam sebuah komunikasi
interpersonal menyampaikan dan menerima pesan secara berimbang.
Ø Reeves dan Nass telah menunjukkan hasil yang mengejutkan mengenai
anggapan mereka bahwa media berdampak pada parallel interpersonal effects.
Namun ketika media equation ini diterapkan dalam beberapa penemuan mengenai
shared meanings seperti constructivism, relational dialectics, atau program
penelitian interpersonal lain, teori media equation lebih seperti metaphor yang
kuat daripada kepastian matematis.
IV.
PENERAPAN
Teori
Media Equation ini tentunya sangat efektif apabila diterapkan pada sebuah
komunikasi massa. Lewat teori ini dimana diungkapkan bahwa keberadaan media
yang dianggap selayaknya manusia yang bisa diajak berkomunikasi akan
memunculkan sebuah keuntungan dalam sebuah komunikasi massa, pesan-pesan penting
dengan target khalayak banyak akan mudah sekali tersampaikan apabila
disampaikan lewat media-media yang tentunya juga memiliki kredibilitas tinggi.
V.
CONTOH KASUS
Salah satu ontoh nyata penerapan teori ini dalam kehidupan
sehari-hari adalah ketika menonton sebuah film drama yang menguras air mata,
manusia sadar bahwa itu hanyalah sebuah film dan bukan kenyataan, namun otak
manusia merespon hal tersebut seolah-olah itu adalah sebuah kenyataan sehingga
kita akan meneteskan air mata. Manusia mampu untuk mensugestikan diri mereka
sendiri bahwa semua itu adalah bukan hal yang nyata namun manusia tidak mampu
melakukannya secara konsisten dan terus menerus apabila hal itu terjadi tepat
dihadapannya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Budayakanlah membaca dulu sebelum berkomentar dan jika ada hal yang di pertanyakan silahkan anda tanyakan dengan berkomentar